e-contoh rujukan pelbagai maklumat

Paparan maklumat atas talian tidak semestinya tepat.Rujukan bersumber perlu diteliti dan dimurnikan.

Pelbagai Rujukan Maklumat

Memaparkan kepelbagaian rujukan.e-contoh perkongsian sumber carian atas talian.

Contoh Rujukan Masa Kini

Blog memaparkan contoh rujukan.Maklumat yang dipapar adalah hasil carian google.

Contoh Rujukan Pelbagai Maklumat

Himpunan maklumat carian atas talian.Rujukan pelbagai bidang.

Teknologi memudahkan carian maklumat

Segala maklumat dapat diperolehi.Kesahihan maklumat perlu diteliti.

Genesis Mining - Easy Mining

Jumaat, 1 Jun 2018

TIPS SAHUR AGAR TIDAK MUDAH HAUS

Merasakan haus di kerongkongan saat puasa?, padahal pas waktu sahur sebelumnya sudah minum bergalon-galon air.

Tetep aja puasa rasanya haus melulu..

Iya khan..?

Ternyata rasa haus saat puasa bukan karena kalian tak minum air, bahkan kalian saat sahur sudah minum bergalon-galon air, sampai perut kalian mules dan kembung

Jawabnya, hal itu di sebabkan oleh minyak yang melekat di dinding kerongkongan yang berasal dari makanan saat sahur kita.

Minyak tersebutlah yang membuat kerongkongan terasa seperti haus saat puasa.

Nah, tipsnya adalah dengan minum segelas air putih hangat sebagai penutup sahur.
Apapun menu makanan dan minuman kita saat sahur, akhirilah aktifitas sahur anda dengan minum segelas air hangat.
Air hangat dapat menggelontor zat minyak yang menempel di dinding kerongkongan.
Sisa-sisa minyak itulah yang dapat memicu rasa haus saat berpuasa walaupun sudah bergelas-gelas minum di waktu sahur. tutuplah aktifitas sahur anda dengan air hangat

Artinya setelah minum air hangat jangan makan lagi, karena fungsi kalian minum air hangat tadi adalah untuk membersihkan kerongkongan dari minyak makanan sahur.

Rasakan bedanya...

Seharian penuh puasa, kerongkongan anda akan terasa lega dan tak terasa haus sama sekali.

Khamis, 31 Mei 2018

KHASIAT BUAH PISANG

:banana:banana::banana::banana::banana::banana::banana::banana::baKenapa dirumah dselalu ada buah pisang ???* Baca surat Al waqiah nggak sengaja pandangan mata ingin lihat artinya. Ditengah ayat ke 29 cukup kaget saya ... artinya luar biasa

قال الله تعالى : وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ
( سورة الواقعة - 29 )
Hari Kiamat (Al-Wāqi`ah):29 - dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),

Ternyata pisang itu buah surga.....
Saya heran kok Allah menyatakan Pohon Pisang ... lalu saya cari di Web apa sih kok kenapa pohon pisang....kan biasanya Kurma.

Ternyata MASYAA ALLAH manfaat buah pisang, pisang disiapkan menjadi obat alami untuk berbagai penyakit. Dan ini telah ada yang meneliti :

*_INFO SEHAT_*

*"MANFAAT BUAH PISANG"*:banana::banana::banana:

_Ini Menarik._
Setelah membaca ini, Anda tidak akan pernah melihat *Pisang* dengan cara yang sama lagi.v *Pisang* mengandung tiga gula alami - sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Sebuah *Pisang* memberikan dorongan instan pada pecernaan secara berkelanjutan dan energi substansial. Penelitian telah membuktikan bahwa dengan hanya dua buah *Pisang* akan memberikan energi yang cukup untuk sebuah latihan berat selama *90* menit.

Tidak heran mengapa *Pisang* adalah buah nomor satu bagi kebanyakan atlet terkemuka di dunia. Supply energi bukan satu-satunya yang didapat dari *Pisang* tetapi *Pisang* dapat membantu kita agar tetap fit.

Hal ini juga dapat membantu mengatasi atau mencegah dan mengatasi sejumlah besar penyakit dan kondisi badan yang kurang fit, sehingga *Pisang* merupakan suatu keharusan untuk melengkapi diet harian.

:banana:. *Depresi :*
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita Depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan *Pisang.* Hal ini terjadi karena *Pisang* mengandung tryptophan, sejenis protein yang akan diubah oleh tubuh menjadi serotonin, yang akan membuat anda menjadi relax, memperbaiki suasana hati (mood) dan secara umum akan membuat seseorang merasa lebih nyaman.

:banana:. *Bagi Penderita Diabetes :* Makanlah *Pisang* setiap hari. Karena *Vitamin B6* terkandung dalam *Pisang* akan mengontrol tingkat glukosa darah anda dan akan mempengaruhi suasana hati Anda.

:banana:. *Bagi Penderita Anemia : Pisang* mengandung Zat Besi Tinggi, *Pisang* juga dapat merangsang produksi hemoglobin dalam darah dan membantu banyak membantu dalam berbagai kasus anemia (kurang darah).

:banana:. *Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi :*
Buah tropis yang unik ini sangat tinggi kalium namun rendah garam, sehingga sempurna untuk mengalahkan tekanan darah. Begitu banyak gunanya sehingga _US Food and Drug Administration (Departemen Pengawasan Obat dan Makanan Amerika)_ baru saja mengizinkan perkebunan *Pisang* untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

:banana:. *Menambah Kemampuan Otak :*
*200* siswa di sekolah Twickenham (Middlesex) sangat terbantu dalam ujian mereka tahun ini karena memakan *Pisang* pada saat sarapan, saat istirahat dan saat makan siang, dalam upaya untuk meningkatkan kekuatan otak mereka.
Penelitian telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu siswa dalam belajar dan juga membantu siswa menjadi semakin peka dalam berpikir.

:banana:. *Sembelit :*
*Pisang* mengandung Zat Fiber dalam kadar yang tinggi, *Pisang* dapat juga membantu menormalkan kembali kerja pencernaan anda, *Pisang* akan membantu mengatasi permasalahan pencernaan ini tanpa anda harus kembali ke obat² pencahar lagi , yang jelas *BAB* anda akan jadi semakin lancar .

:banana:. *Obat Mabuk :*
Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan mabuk _(Darat , Laut dan Udara)_ adalah dengan meminum milkshake *Pisang* ditambah dengan madu sebagai pemanis . Milkshake *Pisang* akan berefek menenangkan perut anda dan dengan bantuan madu akan mengontrol kadar gula darah anda untuk menjadi normal kembali, sementara susu akan menenangkan perut anda dan menata ulang sistem pencernanaan anda.

:banana:. *Mulas Dan Sakit Perut :*
*Pisang* memiliki efek antasid pada tubuh, jadi jika Anda menderita mulas dan perut terasa melilit, maka cobalah makan *Pis
ang* untuk mengurangi sakitnya.

:banana:. *Mual di Pagi Hari (Morning Sickness) :*
Ngemil *Pisang* antara waktu makan membantu menjaga kadar gula darah dan menghindari mual dipagi hari.

:banana:. *Gigitan Nyamuk :*
Sebelum anda meraih krim atau cairan anti gigitan nyamuk, cobalah dulu menggosok daerah yang terkena gigitan nyamuk dengan bagian dalam kulit *Pisang.* Banyak orang yang sudah merasakan hebatnya Kulit *Pisang* ini karena akan mengurangi pembengkakan dan iritasi pada kulit .

:banana:. *Syaraf :*
*Pisang* mengandung *Vitamin B* dalam kadar tinggi yang sangat membantu dalam menenangkan sistem saraf.

:banana:. *Bagi Penderita Obesitas Yang Bekerja ?:*
Studi pada Institut Psikologi di *Austria* menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan dan camilan seperti, snack, coklat dan keripik. Setelah meneliti *5.000* pasien di rumah sakit, para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang yg menderita kegemukan lebih sering berada dalam tekanan kerja yang tinggi.
Banyak Laporan yang menyimpulkan bahwa untuk menghindari panik akibat tekanan kerja yang berlebihan dan nafsu yang tinggi untuk memakan makanan apapun, kita perlu mengendalikan kadar gula darah kita dengan mengemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk menjaga agar kadar gula darah menjadi stabil.

:banana:. *Luka Lambung :*
*Pisang* bisa digunakan sebagai bahan makanan utama untuk diet bagi penderita luka Lambung, *Pisang* akan mencegah gangguan pencernaan hal ini disebabkan texturnya yang sangat lembut dan halus. *Pisang* adalah adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus penyakit yang parah. Dan *Pisang* juga akan menetralisir kelebihan zat asam dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

:banana:. *Kontrol Suhu :*
Banyak budaya lain melihat *Pisang* sebagai buah *"Pendingin"* yang dapat menurunkan suhu baik fisik dan emosional, para ibu hamil Di *Thailand* misalnya, mereka akan makan *Pisang* sebelum melahirkan dengan keyakinan bahwa si bayi akan lahir dengan suhu dingin.

:banana:. *Bagi Para Perokok :*
Buah *Pisang* dapat membantu orang yang mencoba untuk berhenti merokok. *Vitamin B 6, B 12* yang dikandungnya, serta kalium dan magnesium akan sangat membantu tubuh anda untuk cepat sembuh dari efek penghentian nikotin.

:banana:. *Stress :*
Kandungan Kalium dalam *Pisang* adalah mineral yang penting, yang akan membantu menormalkan detak jantung, mengirim lebih banyak oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, metabolisme kita akan meningkat, sehingga mengurangi kadar Kalium. Ini dapat dinetralkan (rebalanced) dengan bantuan snack *Pisang* yang tinggi Kalium.

:banana:. *Stroke :*
Menurut penelitian di _*The New England Journal of Medicine,*_ makan *Pisang* sebagai bagian dari diet teratur dapat menurunkan resiko kematian karena stroke sebanyak *40%* !

:banana:. *Kutil :*
Mereka yang suka pada pengobatan alami sudah banyak yang tahu bahwa *Pisang* bisa Menghilangkan atau Mengecilkan Kutil, jika anda ingin menghilangkan kutil, maka ambillah sepotong *Pisang* dan letakkan di kutil anda, dengan bagian kuning atau kulit ada diluar . Tetap pertahankan *Pisang* itu dengan plester sampai beberapa waktu, gantilah setiap pagi dan sore hari, setelah beberapa hari lalu lihatlah !!!

Jadi ingatlah, *Pisang* adalah obat alami untuk berbagai penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel misalnya, maka *Pisang* mengandung ; *Protein* empat kali lipat, *Karbohidrat* dua kali lipat , Zat *Fosfor* tiga kali lipat, *Vitamin A* dan zat besi lima pat, dan ada pula dua kali lipat kandungan vitamin dan mineral lainnya. *Pisang* juga kaya kalium dan merupakan salah satu makanan dengan nilai terbaik, Jadi mungkin sekaranglah saatnya untuk mengubah pandangan kita terhadap *Pisang* dan makanlah *Pisang* setiap hari maka anda akan berkata, "Sebuah *Pisang* sehari membuat dokter pergi"!
v
:banana:. *NB: Pisang* jugalah yang menjadi alasan monyet untuk begitu berbahagia setiap saat dan selalu sehat² saja dalam jangka panjang !Saya akan menambahkan satu manfaat lagi disini; Ap
akah anda ingin sepatu anda bersinar dan mengkilap dalam waktu singkat ? Ambil Dalam kulit *Pisang,* lalu oleskan langsung pada kulit sepatu ... lalu poles lah dengan kain kering seperti orang menyemir sepatu ... lihatlah hasilnya ... !!!

Sungguh² Buah yang Menakjubkan !

:banana:. *Warning :*
_Jangan pernah menaruh *Pisang* anda di *Kulkas !* karena struktur buah Pisang akan berubah bila sudah dibekukan dan itu akan menghilangkan banyak sekali manfaat buah *Pisang !!!*_

Sampaikan pesan ini kepada semua rekan² atau kerabat anda agar mereka juga bisa merasakan hebatnya Buah *Pisang* ini !!!.

Semoga bisa mendatangkanvxj manfaat bagi anda semua.

_Selamat menikmati buah *Pisang*
:banana::banana::banana::banana::banana::banana::banana::banana::banana:

Rabu, 30 Mei 2018

JUS LEMON PANAS

Profesor Chen Huiren dari Hospital Umum Tentera Beijing menekankan bahawa jika setiap orang yang menerima surat berita ini boleh menyebarkan sepuluh salinan kepada orang lain, pasti sekurang-kurangnya satu nyawa akan dapat diselamatkan ...
Saya telah melakukan peranan saya, mudah-mudahan Anda juga boleh membantu dengan melakukan peranan anda. terima kasih!

Air limau (Lemon ) Panas boleh menyelamatkan anda selama-lamanya

Jika anda sibuk, anda mesti membaca kemudian beritahu orang lain tentangnya.

Air Lemon panas ~ hanya membunuh sel-sel kanser!

Hiris dua hingga tiga kepingan Lemon secara nipis dalam satu cawan, tuangkan air panas maka air itu akan menjadi "air alkali", diminum setiap hari, dan ia akan memberi manfaat kepada sesiapa sahaja.

Lemonade ( Air Limau ) panas boleh mengeluarkan bahan anti-kanser yg pahit manis dan ia merupakan perkembangan terbaru dalam rawatan kanser yang berkesan dalam bidang perubatan.
Lemon Hawthorn hanya vitamin C, sama seperti tomato mesti dimasak untuk mempunyai lycopene.

Jus lemon panas mempunyai kesan rawatan terhadap ketumbuhan sista ( cyst -ketumbuhan, selalu di ovari -rahim) dan tumor.

Ia telah dibuktikan boleh merawatkan semua jenis kanser.

Merawat dengan kaedah rawatan ekstrak lemon hanya akan memusnahkan sel-sel malignan ( sel ketumbuhan Ganas ) dan tidak akan menjejaskan sel-sel yang sihat.

Satu lagi ... Asid sitrik dan poliphenol lemon dalam jus lemon boleh mengawal tekanan darah tinggi, berkesan mencegah trombosis urat dalam ( deep vein), menyesuaikan peredaran darah, dan mengurangkan bekuan darah.

Selepas membaca, beritahu orang lain! Jaga kesihatan anda sendiri.

Petua
Profesor Chen Huiren menegaskan bahawa jika setiap orang yang menerima surat berita ini boleh mengemukakan sepuluh salinan kepada orang lain, pasti bahawa sekurang-kurangnya satu nyawa akan diselamatkan ... Saya telah melakukan bahagian saya, dan saya berharap anda dapat membantu juga. Lakukan bahagian awak. terima kasih!

Sumber : Telegram

Rabu, 25 April 2018

CONTOH RUJUKAN TOKOH BAHASA DAN PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU


Pengenalan                                       

Zaman penting bagi bahasa Melayu ialah pada zaman Kerajaan Melayu Melaka. Kerajaan Melayu Melaka yang telah menerima Islam dan berjaya membina empayar yang luas telah dapat meningkatkan kemajuan dan perkembangan bahasa Melayu di rantau ini. Bahasa Melayu telah digunakan dalam pentadbiran dan aktiviti perdagangan serta menjadi “lingua franca” para pedagang. Bahasa Melayu juga telah menjadi alat penyebaran agama Islam ke seluruh Kepulauan Melayu. Bahasa Melayu telah mendapat bentuk tulisan baru iaitu tulisan Jawi. Perbendaharaan kata juga telah bertambah dengan wujudnya keperluan untuk mengungkapkan idea-idea yang dibawa oleh peradaban Islam. Keagungan Kesultanan Melaka jelas tergambar di dalam “Sejarah Melayu” oleh Tun Seri Lanang, sebuah karya dalam bahasa Melayu yang sangat tinggi nilainya.

            Kedatangan orang-orang Eropah dan kejatuhan Kesultanan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 masihi tidak menamatkan pengaruh bahasa Melayu. Bahasa boleh diertikan sebagai satu sistem bunyi yang terdiri daripada alat-alat artikulasi yang ada pada mereka. Lambang-lambang yang diujarkan itu mempunyai makna-makna tertentu berdasarkan lingkungan masyarakat yang menuturkannya.Dalam setiap kegiatan manusia, bahasa memainkan peranan dan fungsi untuk memenuhi pelbagai tujuan dan matlamat tertentu. Antara fungsi bahasa yang amat ketara ialah peranannya sebagai alat untuk membantu manusia menyampaikan percakapan, buah fikiran dan maklumat kepada orang lain. Bloch dan Trager (1942), mendefinisikan bahasa sebagai sistem lambang-lambang vokal yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Proses komunikasi bahasa berlaku apabila adanya penutur dan pendengar.

            Orang-orang Eropah yang datang ke Nusantara bukan sahaja datang untuk berdagang, malahan mereka mempunyai niat untuk mengembangkan agama Kristian. Banyak juga daripada mereka yang menjalankan penyelidikan tentang kesusasteraan tempatan.Dalam catatan-catatan dan penulisan-penulisan mereka, jelas kelihatan betapa penting dan luasnya penggunaan dan penyebaran yang berlaku terhadap bahasa Melayu pada ketika itu. Bahasa Melayu tersebar dengan luas dan menjadi Lingua Franca terutamanya di daerah kepulauan Melayu. Sifat bahasa Melayu yang dikatakan agak sederhana dan mudah untuk dipelajari menjadikan bahasa Melayu sentiasa mendapat perhatian pengkaji bahasa baik dari Timur mahupun orang-orang Eropah.Dari segi perancangan bahasa, negara Malaysia mempunyai dasar bahasa yang cukup jelas, iaitu mempunyai dasar Bahasa kebangsaan, dasar bahasa rasmi, dasar bahasa pendidikan, dan dasar bahasa untuk maksud-maksud tertentu atau khusus.

            Pemilihan bahasa kebangsaan lazimnya penuh dengan dengan cabaran dengan kepelbagaian etnik dan masyarakat di Malaysia. Kaum etnik yang mendiami negara ini bagaimanapun bersedia untuk bersatu melalui satu bahsa kebangsaan. Penerimaan bahsa Melayu sebagai bahasa kebangsaan berlaku sewaal 1947. Sebuah Perlembagaan Cadangan telah dibentuk oleh All Malaya Council of Joint Action (AMCJA) yang mewakili kaum bukan Melayu dan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang mewakili orang Melayu. Mereka mencadangkan supaya bahsa Melayu dijadikan bahasa kebangsaan tunggal negara. Bagaimanapun, penggunaan bahasa-bahasa lain tidak dihalang (Abdullah Hassan 1997: 2). Hasrat ini menjadi kenyataan apabila bahasa Melayu dimartabatkan sebagai bahasa kebangsaan dalam Artikel 152 Perlembagaan Malaysia.  Termetrinya bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa rasmi, maka rakyat Malaysia yang terdiri daripada pelbagai etnik serta berbeza budaya, agama dan bahasa cuba untuk disatukan melalui bahasa.Seterusnya ia berkembang dan melahirkan sebagaimana istilah Bahasa Melayu sebagai Bahasa Baku.

 Menurut Asmah Hj Omar (1984: 1-2), sebelum 1969, bahasa kebangsaan ini dikenali sebagai bahasa Melayu tetapi sesudah peristiwa 13 Mei 1969 bahasa ini diberi nama baru tetapi nama baru ini umpama pakaian baru yang dikenakan oleh orang perseorangan untuk tujuan tertentu tanpa menimbulkan sebarang perubahan pada dirinya. Nama ‘bahasa Malaysia’ mengambil tempat ‘bahasa Melayu’ kerana timbul hujah yang menyatakan bahasa Melayu seharusnya menjadi bahasa orang Melayu kerana bahasa ini adalah bahasa mereka dan bukan bahasa rakyat Malaysia seluruhnya. Rusuhan kaum 1969 merupakan dorongan ke arah pertukaran nama bahasa kebangsaan dari bahasa Melayu ke bahasa Malaysia. Bahasa kebangsaan sebenarnya adalah bahasa yang dimiliki oleh setiap orang dan kepunyaan setiap warganegara Malaysia, dan sepatutnya tidak timbul ia bahasa kaum tertentu dan dipaksa ke atas kaum lain.

            Menurut Chomsky (1957). Setiap penutur dan pendengar mempunyai dua perkara penting iaitu kecekapan bahasa dan pengucapan bahasa. Kecekapan bahasa berada dalam otak manusia dan ia diertikan sebagai satu sistem rumus bahasa yang mampu menghasilkan kalimat yang tidak terbatas banyaknya.Dari segi pragmatik, ahli-ahli linguistik bersetuju bahawa bahasa merupakan satu sistem yang menghubungkan maksud kepada bunyi, sama ada berdasarkan aksi penutur atau pendengar.

            Dengan andaian bahawa manusia mempunyai beberapa makna yang hendak disampaikan, dia mengucapkan bunyi-bunyi dengan tepat. Orang yang mendengar bunyi-bunyi tersebut akan cuba memberikan makna kepada ujaran yang dilafazkan oleh penutur. Menurut Amat Juhari Moain (2006:27) ,terdapat 5 zaman perkembangan bahasa Melayu.Ini membuktikan bahawa bahasa Melayu tersebar dan berkembang secara bertahap–tahap iaitu dari zaman ke zaman.Lima zaman tersebut ialah zaman bahasa Melayu Purba, Melayu Kuno, Melayu Klasik, Melayu Pramoden dan Melayu Moden. Secara ringkasnya, berdasarkan pengklasifikasi zaman-zaman perkembangan telah membuktikan bahawa bahasa Melayu berkembang dan mempunyai sejarah penyebarannya.

Latar belakang Tokoh                                 

Tan Sri Dr Zainal Abidin Ahmad atau nama pena Za’ba merupakan ahli sasterawan dan pemikir Melayu berketurunan Minangkabau yang mula bergiat aktif dalam dunia persuratan bahasa sekitar 1940an. Beliau dilahirkan pada 16 September 1895 di Kampung Kerdas, Jempol, batu kikir, Negeri Sembilan. Za’ba sepanjang perjuangan hidup beliau melibatkan diri dengan pelbagai genre dalam bidang penulisan iaitu bahasa, kesusasteraan dan kebudayaan Melayu, agama, serta etika dan ekonomi orang Melayu. Namun demikian, perhatian dan minat beliau telah cenderung dalam bidang bahasa yang akhirnya mendorong kesungguhan beliau dalam memperjuangkan dan memartabatkan bahasa Melayu dengan memperluas dan mengekalkan keindahan dan keunikan bahasa Melayu di mata masyarakat dengan dibantu oleh kesedaran serta keyakinan mendalam.  Za’ba merupakan seorang yang disanjung dan dikenang sebagai pejuang bangsa, ilmuan pendidikan dan bahasa, tokoh agama dan politik di tanah melayu.
            Di antara karya yang telah dihasilkan oleh beliau ialah Pelita Bahasa Melayu, Ilmu Mengarang Melayu dan Daftar Ejaan Melayu Jawi atau Rumi yang menjadi rujukan dalam penggunaan tatabahasa Bahasa Melayu. Di antara rencana beliau yang terkenal ialah Modern Developments of Malay Literature dan Malay Journalism in Malaya.  Di samping buku bahasa Melayu, beliau turut bergiat menterjemahkan buku-buku asing ke Bahasa Melayu untuk mengisi kekosongan buku-buku pengetahuan dalam Bahasa Melayu. Di antara nama pena yang digunakan oleh beliau ialah Anak Melayu Jati, Patriot; yang bermaksud, orang yang kasihkan bangsa dan tanah airnya, Za’ba, Z Penjelmaan, Z Penjelmaan c/o Patriot, Melayu yang beragama Islam, Z dan Melayu, Yang Hina Patriot. 

Susur Galur Pendidikan dan Kerjaya       

Za’ ba mendapat pendidikan di Sekolah Melayu Linggi pada tahun 1907.  Mendapat pendidikan menengah di St. Paul Institution, Seremban sehingga lulus Senior Cambridge.  Beliau pernah bekerja sebagai Guru Bahasa Melayu di English College, Johor Baharu, sebagai penterjemah pengarang Berita Radio, penulis Setiausaha Agung UMNO, pensyarah Bahasa Melayu di Universiti London dan terakhir sekali sebagai Ketua Jabatan Pengajian Melayu, Universiti Malaya, Singapura. Dalam bidang pendidikan Za’ba merupakan seorang guru dan pensyarah yang pernah bertugas sebagai pendidik di beberapa buah institusi pendidikan seperti berikut :
a. Kolej Melayu Kuala Kangsar - 1918
b. Jabatan Pendidikan, Kuala Lumpur - 1923
c. Kolej Perguruan Sultan Idris, Tanjung Malim - 1924
d. Jabatan Maklumat, Singapura sehingga 1939 - 1942
e. Pusat Pengajian Kajian Timur dan Afrika, Universiti London 1942 sehingga 1951
f. Universiti Malaya, Singapura 1954 sehingga 1959.
            Jasa dan penglibatan beliau sangat besar dan telah dikurniakan beberapa anugerah seperti Doktor Persuratan dari Universiti Malaya dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Beliau telah dianugerahkan pingat PMN pada tahun 1962 yang membawa gelaran Tan Sri oleh Yang Di Pertuan Agong. Gelaran Pendeta pula dikurniakan ketika berlangsungnya Majlis Kongres Bahasa Melayu dan Persuratan Melayu kali -3 di Johor Baharu pada tahun 1956.

            Za’ba merupakan seorang yang gemar membaca dan memiliki bakat dalam bidang penulisan.Kerjaya sebagai penulis telah menghasilkan pelbagai hasil karya yang dijadikan sebagai bahan rujukan generasi masa kini. Penulisannya diterbitkan dalam akhbar-akhbar tempatan dan majalah-majalah pada masa lalu seperti Utusan Melayu, Lembaga Melayu, Pangasuh, dan Pakar Majalah. Beliau juga telah menghasilkan dan menerbitkan beberapa siri monograf dalam bahasa Melayu, termasuklah Bahasa Pelita, dan Ilmu Mengarang. Contoh penghasilan karya lain adalah seperti cerita-cerita Shakespeare yang diterbitkan oleh Percetakan Gudang Chap, Singapura. Hasil-hasil karya dalam bidang perkembangan bahasa melayu yang menjadi sumber dan bahan arkib serta rujukan sepanjang zaman adalah seperti :-
i.          Pelita Bahasa Melayu II (Rumi) -
Rujukan latihan penulisan bagi pelajar sekolah rendah.
ii.         Pelita Bahasa Melayu III (Rumi) -
Rujukan Latihan Penulisan bagi sekolah menengah.
iii.        Ilmu mengarang Melayu (Jawi) -
Rujukan Penulisan bagi pelajar-pelajar di kolej.
iv.        Daftar Ejaan Melayu (Jawi-Rumi) -
Daftar perkataan-perkataan Melayu dengan ejaan jawi dan rumi serta undang-undang ejaannya.
v.         Kata-kata yang Tidak Tetap dalam Tulisan Melayu Rumi dan Kitab Rahsia Ejaan Jawi (1930)
vi.        Kaedah Karangan Bahasa Melayu terangkum dalam Kitab Pelita Mengarang (1931)
vii.      Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia (1958)
viii.      Bahasa Melayu Kelebihan dan Kekurangan (1954)
ix.        Bahasa Melayu dengan Tulisannya (1958)

Karya Buku Pelita Bahasa Melayu II                    

Buku Pelita Bahasa Melayu II siap ditulis pada tahun 1942 tetapi ditangguhkan penerbitannya ke tahun 1946 sesudah dibaiki dan disemak. Tiga tahun kemudian terbit Pelita Bahasa Melayu Penggal III. Za’ba melihat penulisan atau karangan sebagai satu wacana iaitu wacana bertulis yang berbeza dengan wacana lisan.  buku Pelita Bahasa Melayu ialah karya kedua terpenting selepas Profesor Emeritus Linguistik Melayu Universiti Malaya. Karya-karya Za’ba dikatakan penting kerana telah meletakkan asas sumber pengetahuan dan rujukan Bahasa Melayu dari pelbagai aspek perkembangan bahasa. Berdasarkan hasil penulisan beliau kita dapat melihat perjuangan serta sumbangan beliau terhadap bangsa dan negara kita ini khasnya dalam bidang bahasa khusus kepada rujukan dan bahan dalam menghasilkan penulisan yang baik.

Dalam buku Pelita Bahasa Melayu II Za’ba dengan jelas membezakan pengetahuan nahu dengan kemahiran bahasa. Kemahiran manusia menggunakan bahasa tidak semestinya dapat menjelaskan aspek-aspek yang berkaitan dengan pengunaan nahu dalam bahasa. Dalam proses pembelajaran bahasa, kita tidak perlu terlebih dahulu belajar berkaitan aspek nahu. Za’ba merumuskan penggunaan bahasa sebagai satu aspek kemahiran, dan kemahiran tersebut memerlukan latihan. Kemahiran dalam penggunaan bahasa setiap hari itu pula perlulah dilanjutkan kepada kemahiran menulis atau mengarang. Pemikiran Za’ba berkaitan kemahiran bahasa seperti ini tidaklah bermakna beliau tidak menitikberatkan aspek nahu. Malahan, Beliau melihat peranan nahu pada dua peringkat pembelajaran yang saling melengkapkan diantara satu sama lain iaitu pada peringkat bahasa pertama dan pada peringkat bahasa kedua.  Pada peringkat bahasa pertama, nahu merupakan aspek yang digunakan untuk mengukuhkan pengetahuan pengguna bahasa berkaitan dengan susunan ayat dan fungsi-fungsi perkataan, dan dengan itu nahu boleh menjadi sumber dalam penulisan.

Buku Pelita Bahasa Melayu II yang terhasil pada asalnya sebanyak 202 muka surat dan yang akhirnya dikemaskini memberi fokus lengkap kepada asas penulisan yang menekankan bahawa penulisan terbentuk daripada sekumpulan ayat. Ayat yang bermula dengan asas subjek dan predikat, seterusnya frasa huraian yang akan dikembangkan kepada jenis serta ragam ayat, tanda baca dan penggunaan rangkai kata bagi setiap penerangan. Dalam buku ini juga Za’ba memberikan contoh dan cara penulisan daripada penulisan biasa hinggalah kepada penulisan genre tradisional, cereka dan surat kiriman.

Sasaran Pembaca                             

Buku ini ditulis khas sebagai bahan dan sumber rujukan pendidik dan murid di peringkat sekolah rendah. Buku ini merupakan hasil yang khas sebagai rujukan guru dalam membantu murid-murid sekolah rendah menguasai cara penulisan dengan pelbagai genre penulisan.

Kumpulan Sasaran                          

Buku ini disasarkan kepada kumpulan pendidik untuk membantu pelajar mereka menguasai kemahiran penulisan yang lengkap dan teratur dengan sumbangan idea dan contoh kemudian disertakan sekali dengan latihan pada setiap akhir setiap bab bagi membolehkan pelajar menguasai kemahiran menulis dengan baik.

Kandungan Buku                            

Buku Pelita Bahasa Melayu II mengandungi 12 bab yang disusun mengikut urutan dimulakan dengan asas permulaan mengarang, perenggan dan cara-cara atau petua dalam setiap genre penulisan. Bab-bab tersebut adalah seperti berikut :-
Bab 1               – Permulaan Mengarang
Bab II             – Lain-lain Latihan Membuat Ayat
Bab III            – Mengarang Ayat-ayat Tunggal Jadi Cerita : Menyambung-
   nyambungkannya
Bab IV            – Cara-cara Menyambung Ayat
Bab V              – Memakai Tanda-tanda Berhenti Dalam Tulisan Melayu (Jawi)
Bab VI            – Memakai Tanda-tanda Berhenti (Sambungan)
Bab VII           – Cakap Ajuk dan Cakap Pindah
Bab VIII         – Permulaan Berlatih Mengarang
Bab IX            – Lagi Latihan Mula-mula Mengarang
Bab X              – Perkataan-perkataan Pembatas Karangan
Bab XII           – Perkataan-perkataan Penghabis Karangan

Berdasarkan bab dan kandungan buku ini, ia merupakan rujukan lengkap bagi menghasilkan sebuah penulisan yang baik selain melatih murid menggunakan bahasa dengan betul.

Impak Hasil Karya                                      

Penghasilan buku ini telah memberi impak yang amat berguna untuk menghasilkan penulisan yang baik kerana ia disusun dengan penerangan dan penjelasan tatacara penggunaan bahasa penulisan secara teratur. Za’ba jelas berpendirian bahawa bahasa adalah “alat mengeluarkan fikiran”. Perkaitan di antara kedua-duanya itu sangat erat, dalam erti kata bahasa yang digunakan itu hendaklah dengan tepat menggambarkan fikiran. Za’ba mengatur pedoman penggunaan bahasa, khususnya dalam karang-mengarang. Katanya :
Bahasa itu alat mengeluarkan fikiran supaya dapat diketahui orang dengan mendengar atau membacanya. Maka jika bahasa yang dipakai itu tidak menepati betul-betul seperti maksud yang di dalam hati, tentulah orang tersalah faham atau tiada dapat oleh mereka tujuan yang dikehendakkan itu.
(Bab Permulaan, Ceraian 4)

Za’ba mengajar bukan setakat bahasa sahaja, tetapi menanamkan semangat dan kedudukan Bahasa Melayu itu sendiri. Za’ba juga pernah mengkaji penggunaan bahasa dalam akhbar pada tahun 1900-1941. Bahasa sekitar tahun ini menggunakan bahasa mudah, bahasa pengarang dan tersendiri. Ada juga yang cenderung menggunakan perkataan lama dan ungkapan pinjaman dari Bahasa Arab. Dengan penghasilan buku ini beliau mengabungkan elemen tatacara penulisan yang lengkap berdasarkan kepada kajian dan perkembangan bahasa tersebut.
Sorotan Kajian                                 

Selaras dengan semangat yang ditunjukkan oleh Za'ba dalam perkembangan Bahasa Melayu, maka semua pihak yang terlibat dalam memelihara kepentingan Bahasa Melayu perlulah sama-sama mendaulatkan penggunaan Bahasa Melayu. Jika, dari segi rasionalnya, sistem yang disempurnakan itu masih belum sempurna, maka aspek-aspek yang belum sempurna itu hendaklah dikenalpasti dan penyelesaian ke atasnya dicari secara rasional agar dicari jalan pelengkap bersama-sama untuk memperbaiki lagi apa yang telah dicuba untuk disempurnakan.  Usaha dan sumbangan Za’ba perlulah dikaji kerana semuanya itu dapat menyemai bibit-bibit semangat cintakan negara dan bangsa Melayu untuk generasi muda hari ini yang jauh dan buta daripada perjuangannya itu kerana perjuangan beliau sentiasa ditunjangi oleh ketabahan, kecekalan dan keyakinan.

            Walaupun Za’ba berpendidikan Inggeris tetapi beliau tetap berjuang gigih untuk memartabatkan Bahasa Melayu, sama seperti pejuang bahasa pada hari ini. Usaha Universiti Pendidikan Sultan Idris mewujudkan Kursi Za’ba dalam rangka mengimarahkan dunia kesarjanaan dalam bidang pengajian Melayu merupakan usaha yang terpuji, bukan sahaja sebagai mengenang jasa bakti beliau sebagai antara tokoh yang menjadi tonggak Sultan Idris Training College yang merupakan institusi awal universiti tersebut, malah sebagai penghargaan yang hak baginya sebagai perintis bahasa Melayu baharu. Demikian juga usaha kerajaan Negeri Sembilan mewujudkan Teratak Za’ba yang bersifat muzium tokoh seakan-akan Muzium Hemingway di England dan tertubuhnya Yayasan Pendeta Za’ba pada 7 November 1986 oleh Badan Kebajikan Anak-Anak Melayu Negeri Sembilan di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur itu akan dapat mengabadikan sumbangan Za’ba dalam melanjutkan tradisi keilmuan di rantau berbahasa Melayu ini.





Bahasa Melayu Klasik                                             
Menurut Ismail Hussein,“pembahagian yang dibuat oleh adalah atas pertimbangan sejarah perkembangan bahasa Melayu. Hal ini dapat dibahagikan mengikut zaman politik Srivijaya, Majapahit, Melaka, dan sebagainya, pengaruh kebudayaan seperti Hindu, Islam, dan Barat atau mengikut zaman tulisan yang digunakan seperti tulisan Melayu Kuno yang diambil dari India, tulisan Arab, dan akhir sekali tulisan Latin. Contohnya pada zaman politik Srivijaya, masyarakatnya yang beragama Hindu dan Buddha, menggunakan tulisan yang dibawa dari India, sasteranya dipenuhi oleh cerita-cerita sastera India dan bahasa Melayunya, dengan pinjaman kata-kata Sanskrit.
Dalam masa yang sama bahasa Melayu Klasik digunakan oleh pengarang untuk tujuan menghasilkan sesebuah karya dalam bidang kesusasteraan, ketatanegaraan, kebudayaan, kemasyarakatan dan keagamaan. Seiring dengan kemunculan bahasa Melayu Klasik, pengaruh Hindu dilihat mula hilang sedikit demi sedikit sehinggalah ke abad ke-15. Bahasa Melayu Klasik mula berkembang pada abad ke -13 dan ke -14. Buktinya ialah penemuan beberapa buah prasasti. Ketika itu juga bahasa Melayu Klasik telah digunakan sebagai lingua –franca iaitu zaman kerajaan Melayu Melaka. Penggunaan bahasa Melayu Klasik ini jelas dalam aktiviit perdagangan dan penyebaran agama Islam.
            Bukti tentang penyebaran agama islam menggunakan bahasa Melayu Klasik adalah penghasilan kitab-kitab agama. Antara kitab yang dihasilkan ialah Furu’ Al-Masa’il oleh Syed Muhammad Daud Al-Fatani,dan Sabil Al-Muhtadin oleh Syed Muhammad Arsyad Al-Banjari .Kandungan kitab-kitab ini adalah mengenai agama seperti al- Hadith, feqah, tafsir al-quran, tasawuf, di samping sejarah, hikayat, hal ehwal haiwan, perdukunan, perubatan Melayu, bintang dua belas, pentadbiran dan pemerintahan, falsafah dan pengembaraan. Secara ringkasnya bahasa Melayu Klasik meluas dalam kalangan orang bukan Melayu dari kelompok Asia, juga dalam kelompok orang Eropah dan Asia Barat yang datang ke Asia Tenggara.

Doktor Zaitul Azma telah mengatakan bahawa perkembangan bahasa Melayu Klasik mempunyai perkaitan dengan perkembangan karya sastera. Perkembangan kesusasteraan memberikan gambaran tentang sejarah silam sesuatu bangsa dari segi kebudayaan,dan keperibadian bangsa. Terdapat beberapa definisi yang telah diutarakan oleh pengkaji bahasa.Antaranya ialah Asmah Hj.Omar (1985:33), “ bahasa abad ketiga belas dan ketujuh belas itu dinamakan bahasa Melayu Klasik”.

Bahasa Melayu Moden                                
Menurut Amat Juhari(2006), bahasa Melayu Pramoden bermula pada abad ke -19. Buktinya ialah kedatangan pendatang luar ke Asia Tenggara untuk menguasai Asia Tenggara.Pendatang bangsa barat ini bukan sahaja menguasai ekonomi, tetapi politik. Bagi mengukuhkan kedudukan di tanah Melayu, mereka telah mengkaji bahasa dan budaya pribumi. Hasil kajian ini telah mewujudkan pusat-pusat pengajian tentang bahasa, sastera dan budaya pribumi terutama Melayu. Manuskrip-manuskrip Melayu dan bahan-bahan tinggalan sejarah,budaya dan sastera Melayu telah dikumpulkan di perpustakaan- perpustakaan barat ini. Dalam masa yang sama,perkataan-perkataan daripada bahasa barat seperti Inggeris dan Belanda mula meresap ke dalam bahasa Melayu.
            Proses ini berlaku secara sedikit demi sedikit. Kesan penyerapan bahasa ini telah mengakibatkan kegiatan penulisan Melayu mula menggusur dari istana-istana raja seperti dalam zaman bahasa melayu Klasik ke dalam masyarakat umum.Dengan kata lain, kegiatan penulisan dalam bahasa Melayu sudah mula memasyarakat dan merakyat. Zaman bahasa Melayu Pramoden ini juga, terdapat banyak hasil penulisan seperti buku “Sejarah Melayu, Taj al- Salatin, Hikayat Abdullah dan lain-lain.Selain itu, zaman ini turut mencetak banyak kitab –kitab agama di Asia Tenggara. Abdul Rashid Melebek (2006) juga mengatakan bahawa berlakunya beberapa peristiwa pada abad ke-19.Antaranya ialah pertembungan budaya Melayu dengan Barat, perkembangan teknologi cetak,serta perkembangan perhubungan yang lebih mudah telah menjadikan bahasa Melayu terdedah kepada pengaruh Barat. Oleh yang demikian,perkembangan ini bagaikan satu era yang menyebabkan bahasa Melayu diresapi oleh unsur-unsur Barat sehingga berlaku beberapa perubahan pada Bahasa Melayu. Bagi melihat dan mendekati perkembangan semasa Tokoh Za’ba atau Nama sebenar beliau Zainal Abidin Ahmad.

Kesimpulan                                                   
                                               
Pendeta Za’ba serta semua karyanya adalah sebenar-benarnya Warisan bangsa yang amat berharga khasnya dalam bidang bahasa dan kesusasteraan melayu yang harus dikenang oleh generasi masa kini sebagai sumber rujukan pada sepanjang zaman.  Dalam perspektif sejarah penulisan tatabahasa Bahasa Melayu, Za’ba merupakan satu-satunya ahli bahasa tempatan yang menghasilkan tatabahasa Bahasa Melayu dalam bahasanya yang tersendiri. Jika ingin dikaitkan dengan hasrat dan cita-cita Abdullah Abdul Kadir Munshi yang ingin menghasilkan karya tatabahasa Bahasa Melayu sejak akhir abad kesembilan belas yang tidak kesampaian, tetapi Za’ba telah merealisasikan dan menyempurnakan cita-cita tersebut. Buku Pelita Bahasa Melayu II pula merupakan bahan rujukan yang boleh diwarisi sebagai bahan untuk meningkatkan martabat bahasa seterusnya dikemaskini mengikut perkembangan bahasa semasa yang kian berkembang selari dengan masa.

Rujukan                                                                    

Abdullah Hassan, (1980). Lingustik Am Untuk Guru Bahasa Malaysia, Petaling Jaya :  Fajar Bakti

Arbak Othman,(1984)Tatabahasa bahasa Malaysia, Kuala Lumpur : Penerbitan   Sarjana (M) Sdn. Bhd.

Harun Aminurrashid, (1996).  Sejarah Perkembangan Bahasa Melayu.  Sinapura: Pustaka Melayu

Hashim Musa, (1997). Epigrafi Melayu: Sejarah Sistem Tulisan dalam Bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Indirawati Zahid dan Mardian Shah Omar, (2006). Fonetik dan Fonologi. Batu Caves:  PTS Publications.

Nik Safiah Karim et. al (2006) Tatabahasa Dewan Edisi Baharu, Kuala Lumpur : Dewan Pustaka.

Za’ba (1946) Pelita Bahasa Melayu II, Kuala Lumpur : Dewan Pustaka.

Selasa, 24 April 2018

CONTOH RUJUKAN PENYAIR DAN SAJAK


1.0       Pengenalan

Pengajaran dan pembelajaran Kesusasteraan Melayu dapat memenuhi cita-cita Falsafah Pendidikan bagi mewujudkan insan yang seimbang lagi harmonis dari segi intelek, emosi, rohani dan jasmani. Pendidikan sastera diterapkan mulai tingkatan satu hingga tingkatan lima dalam mata pelajaran Bahasa Malaysia melalui aktiviti kemahiran berbahasa, iaitu kemahiran mendengar, kemahiran bertutur, kemahiran membaca, dan kemahiran menulis. (A.Ghafar Ibrahim; 2002: 25) Memang tidak dapat dinafikan lagi bahan sastera dapat menarik minat dan memberi kesan yang positif terhadap pembelajaran murid. Berikut adalah alasan-alasan yang mewajarkan penggunaan bahan sastera dalam pendidikan.

[1]Sastera merupakan hasil seni yang disampaikan melalui bahasa. Tidak keterlaluan sekiranya dikatakan sastera mampu membentuk tamadun sesuatu bangsa kerana ia bukan sahaja mempunyai hubungan rapat dengan masyarakat namun hal ini juga terlibat dengan pergolakan yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Karya sastera membincangkan apa yang berlaku dan apa yang terlihat pada sesuatu masyarakat sambil mengemukakan sikap dan pandangan pengarangnya (Baharuddin Zainal,1975:1) Penggunaan bahan sastera boleh menarik minat dan memberi kesan yang positif. Ia boleh digunakan untuk mengajar Bahasa Melayu mengikut peringkat yang sesuai dengan umur, minat, tahap pemikiran dan peringkat kesukaran pelajaran. Ini terpulanglah kepada kebijaksanaan guru Bahasa Melayu untuk membuat pemilihan, penilaian dan penyesuaian bahan yang digunakan. [2]Pengajaran dan pembelajaran Kesusasteraan Melayu dapat memenuhi cita-cita Falsafah Pendidikan bagi mewujudkan insan yang seimbang lagi harmonis dari segi intelek, emosi rohani dan jasmani.

Menurut Abdul Rahman Shaari pula (1994) ada beberapa alasan yang menyokong penggunaan bahan sastera dalam pendidikan bahasa sastera. Pertama, sastera adalah bentuk karya yang menggunakan bahasa secara terbaik. Laras bahasa sastera adalah salah satu daripada sejumlah laras bahasa dan jika bahan yang dipilih itu berupa karya atau sebahagian karya sastera yang bermutu, maka bahasanya terjamin.Bahan sastera memiliki daya tarikan yang dapat menanamkan dan mengekalkan minat membaca. Ini disebabkan oleh sifat karya sastera itu sendiri yang selalu nya memiliki ciri-ciri menghibur. Karya sastera yang bercorak cereka mengandungi plot yang memikat hati pembaca untuk terus menatapnya. Dalam keadaan di atas, bahan sastera adalah bahan pengajaran bahasa yang berkesan. Bahasa yang baik dan menarik akan menyebabkan timbulnya rasa bangga di hati penggunanya. Kebanggaan terhadap Bahasa Melayu adalah salah satu objektif pendidikan Bahasa Melayu.

            Melalui penulisan bahasa sastera, penggunaan bahasa dalam bentuk yang beraneka rupa dan dalam situasi yang berbeza-beza dapat diterapkan kepada pelajar-pelajar. Selain itu bahasa sastera mengandungi banyak unsur dan nilai sejagat yang sangat membantu dalam proses penerapan Emotional Quotion (EQ) di kalangan pelajar-pelajar. Bagi tugasan ini saya telah memilih genre sastera sajak untuk di ulas berkaitan dengan aspek bahasa, nilai dan struktur.

1.1 Biodata Dharmawijaya

Tokoh penyair negara, Kamaruzzaman A. Kadir atau lebih dikenali dengan nama pena Dharmawijaya berasal dari Kampung Talang, Tanjung Ipoh, Kuala Pilah. Allahyarham yang memiliki ijazah Sarjana Sastera dari Universiti Malaya pada tahun 1981 pernah menjadi guru bahasa dan kesusasteraan Melayu di sekolah menengah; pembantu penyelidik di Dewan Bahasa dan Pustaka (1971-1972) dan pensyarah (1981-1986) dan Profesor Madya (1987-1994) di Jabatan Pengajian Melayu, Universiti Malaya.
  
            Beliau bertugas di Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi, UPM sebagai Sarjana Tamu sejak tahun 1996 sehingga meninggal dunia. Selain sebagai seorang penyair, Allahyarham juga adalah seorang penulis esei dan kritik sastera terutama puisi.Sepanjang hidupnya Allahyarham pernah memenangi hadiah sastera Malaysia pada tahun 1971, 1976 serta 1982/83 dalam bahagian puisi. Beberapa buah buku kajian Allahyarham mengenai puisi yang telah diterbitkan ialah Nasionalisme dalam Puisi Melayu Moden 1933-1957 (1982) yang turut memenangi Hadiah Sastera Malaysia 1982/83 dalam bahagian buku kajian sastera moden terbaik; Tanggapan dan Kaedah Pengajaran Puisi (1987); Berkenalan Puisi (1987), Pemahaman dan Penghayatan Puisi (1992) serta Dunia Puisi Dalam Penelitian dan Pengajaran (1992) dan edisi yang sama dikemaskini pada 1998. Turut diterbitkan ialah tiga buah kumpulan pusi persendiriannya iaitu Warna Maya (1974), Derita Buana (1992) dan Jejak Kembara (1999). Di samping itu juga, beliau merupakan orang yang menghasilkan antologi puisi Di Penjuru Matamu (1975) dan Bunga Gerimis (1986) yang pernah menjadi buku teks Kesusateraan Melayu di sekolah-sekolah menengah, Lagu Kehidupan (1983), Bintang Mengerdip (1984), Puisi Sepanjang Zaman (1989) dan Gurindam Alam (1994) yang menjadi rujukan umum dan di institusi-institusi pengajian tinggi.
  
1.2       Sajak Pilihan

BISIKAN HATI UNTUK IBU - HAJAH SITI
Oleh: Alaieffa

Ampuni dosaku
Kerana kelahiran ku
Darah mu tumpah ke bumi

Ampuni dosaku
Kerana sakit, sedih ku
Airmata mu membasahi pipi

Ampuni dosaku
Kerana membesarkan ku
Resah gelisah selalu kau alami

Terima kaseh ku pada mu
Atas jasa mu membesarkan ku
Atas segala kasih sayang mu

Terima kaseh ku pada mu
Atas bimbingan dan ajaran mu
Aku dapat menjadi ibu seperti mu

Doakan dan restuilah diriku agar berjaya
Mejadi ibu seperti mu jua
Melahirkan anak bangsa yang berwibawa

Setinggi gunung seluas lautan
Bukan dapat jadi ukuran
Pengorbanan ibu tak ada batasan
Kasih sayangnya tetap berkekalan

Doaku untuk mu ibu
Agar ALLAH memberi restu
Atas segala jasa dan bakti mu
Pahala Syurga ganjaran untuk mu







1.3       Biodata Penulis Sajak


Alaieffa, atau nama penuhnya Syarifah Mariani Malai Othman lahir di Negeri Brunei Darus Salam pada 6 ogos 1955. Walaupun baru di bidang penulisan namun telah menunjukkan minat dan kesungguhan. Selain puisi beliau juga menulis cerpen yang pernah disiarkan di kumuniti Cerpenis. Beliau juga berkebolehan menulis sajak jenaka (sajen) yang banyak disiarkan di ruangan komuniti sajen. Ibu kepada tiga orang anak, 2 lelaki dan 1 perempuan, dan isteri kepada seorang pegawai tertinggi polis negara Brunei ini walaupun mula menghasilkan puisi di ketika usia lewat 48 tahun namun dengan kematangan fikiran disertai pula oleh pengalaman menjadikan karyanya menarik.

1.4       Aspek Bahasa

            Penulis menggunakan standard bahasa laras moden tetapi menggunakan Kiasan berbunga iaitu kiasan yang menggunakan rangkaian kata-kata yang indah berbunga-bunga.
Contoh:
Kerana sakit, sedih ku
Airmata mu membasahi pipi

Kerana kelahiran ku
Darah mu tumpah ke bumi

Meneliti aspek ragam bahasa pula iaitu ciri gaya penceritaan tertentu menurut bidang penggunaannya bertujuan untuk menguatkan dan mempertajamkan maksud supaya pembaca atau pendengar mendapat kesan daripadanya. Penulis banyak menggunakan unsur-unsur ini bagi menimbulkan rasa keinsafan dalam kalangan pembaca. Hal ini bersesuaian dengan kritikan dan pendapat Dharmawijaya yang menyatakan bahawa estetik atau keindahan puisi dihubungkan dengan dayaguna bahasa, iaitu keupayaan penguasaan bahasa dan ketajaman rasa terhadap alam serta persekitaran untuk menjelmakan pengalaman jiwa seseorang penyair. Bermakna yang tersirat dalam sajak ini dapat ditafsirkan oleh pembaca bahawa isu sosial ini harus merupakan senario kehidupan masyarakat melayu yang diselubungi kemiskinan.Ia juga melibatkan kehidupan dan budaya masyarakat yang kebiasaan dan dilalui oleh masyarakat melayu.
         
Contoh:
Ampuni dosaku
Kerana membesarkan ku
Resah gelisah selalu kau alami

Terima kaseh ku pada mu
Atas jasa mu membesarkan ku
Atas segala kasih sayang mu

Terima kaseh ku pada mu
Atas bimbingan dan ajaran mu
Aku dapat menjadi ibu seperti mu

Penulis juga menggunakan bahasa naik iaitu ragaman bahasa yang menguatkan tujuan kata dengan membawakan ke hadapan hati pembaca, akan gambaran fikiran yang beransur-ansur naik dari dataran yang kendur kepada dataran yang semakin terik atau tegang, membawa pembaca atau pendengar selangkah demi selangkah sampai ke kemuncak, iaitu kepada apa yang hendak disebutkannya.

Contoh:
Setinggi gunung seluas lautan
Bukan dapat jadi ukuran
Pengorbanan ibu tak ada batasan
Kasih sayangnya tetap berkekalan

Doaku untuk mu ibu
Agar ALLAH memberi restu
Atas segala jasa dan bakti mu
Pahala Syurga ganjaran untuk mu

Bagi Dharmawijaya seorang penyair ialah seorang seniman yang mencipta karya dan secara langsung atau tidak langsung membincangkan kehidupan. Temanya diambil dan diolah daripada kehidupan seharian, tetapi dipersembahkan kepada pembaca atau pendengar dengan sudut pandangan yang disampaikan melalui cara dan gaya bahasa yang luar biasa, dan dengan itu dapat membijaksanakan pembaca atau pendengarnya supaya merasai hasil keindahan sesuatu karya yang hidup dengan persekitaran realiti.


1.5       Aspek Nilai

            Genre sastera tidak kira cerpen, novel, syair dan sebagainya sentiasa menyelitkan unsur-unsur nilai untuk diketengahkan kepada masyarakat atau dalam kalangan pembaca.
Dalam hal ini penulis telah mengemukakan beberapa nilai murni untuk pembaca.Menurut Dwijaya puisi yang baik lazimnya menawarkan serangkaian makna kepada pembacanya. Untuk menangkap rangkaian makna itu, tentu saja pembaca perlu masuk ke dalamnya dan mencuba memberi penafsiran terhadapnya. Langkah dasar yang dapat dilakukan untuk pe-mahaman itu adalah ikhtiar untuk mencari makna teks.

            Nilai kasih sayang merupakan nilai yang diterapkan oleh penulis dalam sajaknya yang bertajuk ”Bisikan Hati Untuk Ibu”. Penulis meluahkan rasa terharu terhadap pengorbanan ibunya memberi kasih sayang dan didikan kepadanya. Pengorbanan seorang ibu yang menanggung kesakitan ketika melahirkannya. Di samping itu Penyair juga ingin memohon ampun dan maaf jika ada salah dan silap terhadap ibunya.

Ampuni dosaku
Kerana sakit, sedih ku
Airmata mu membasahi pipi

            Seperti yang kita maklum, saat yang paling mencemaskan bagi seorang ibu ketika hendak melahirkan bayinya. Dan saat yang paling membahagiakan bagi seorang ibu pula apabila telah berjaya melahirkannya. Ketika itu hilang segala kesakitan yang dirasakannya. Allah swt dengan rahmatNya telah memberikan rasa kasih sayang di hati seorang ibu kepada anaknya sehingga si ibu walaupun tahu ketika bersalin ibarat bersalin nyawa namun tidak pernah serik untuk terus melahirkan lagi cahaya mata dari zuriat suaminya.

Ampuni dosaku
Kerana membesarkan ku
Resah gelisah selalu kau alami
 
            Selain melahirkan anak, si ibu juga sanggup bersusah payah memelihara anak sejak dilahirkan hinggalah besar. Si Ibu sanggup berjaga malam apabila anak menangis dan Si Ibu turut merasa sakitnya jika anak jatuh sakit, seperti kata penulis
“ Kerana sakit, sedihku, air matamu membasahi pipi”.

            Penulis juga merakamkan penghargaan kepada ibu yang telah bersusah payah mendidik dan membesakan dengan kata-katanya
“kerana membesarkan ku, resah gelisah selalu kau alami.”

            Pada rangkap pertama kedua dan ketiga, penulis memulakan ayat dengan “ Ampuni dosaku…”.
Mungkin timbul persoalan, adakah seorang ibu boleh mengampun dosa anaknya?. Bukankah Allah yang mengampunkan dosa?.

            Di Zaman Rasullullah saw pernah terjadi satu kisah seorang pemuda bernama al Qomah mengalami masalah ketika hendak meninggal dunia. Berita itu disampaikan kepada Rasullulah saw, dan setelah di siasat baginda dapati ibu kepada pemuda itu merasa sakit hati akibat perbuatan anaknya. Dan setelah si ibu memaafan kesalahan anaknya barulah pemuda itu meninggal dunia dengan mudah.

            Kita juga selalu mendengar bahawa “ Syurga itu terletak di bawah telapak kaki ibu” yang menunjukkan begitu besarnya peranan seorang ibu terhadap anak yang dikandungnya. Dari kisah tersebut menunjukkan bahawa kemaafan dari ibu adalah penting sebelum mendapat keampunan daripada Allah swt. Walaubagaimanapun Allah Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.

Terima kaseh ku pada mu
Atas jasa mu membesarkan ku
Atas segala kasih sayang mu
 
Dengan menggunakan diksi yang ekonomis dan terkawal bahasanya, tidak menyalah atau menghukum siapa yang yang bersalah. Dwijaya menyifatkan sajak seumpama ini lebih bertimbangrasa sifatnya. Penulis ingin menggambarkan kepada pembaca bahawa perasaan yang ada pada seorang melalui penghargaan kepada seorang ibu.

            Di rangkap seterusnya penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberi bimbingan serta tunjuk ajar sehingga penulis juga mampu menjadi ibu kepada anak-anaknya. Lalu penulis merakamkannya begini;

Terima kaseh ku pada mu
Atas bimbingan dan ajaran mu
Aku dapat menjadi ibu seperti mu

            Selain mengucapkan terima kasih penulis juga memohon keredhaan daripada ibunya dengan kata-kata;

Doakan dan restuilah diriku agar berjaya
Mejadi ibu seperti mu jua
Melahirkan anak bangsa yang berwibawa

            Bagi Penulis kejayaan yang dicapainya adalah dengan berkat doa dan restu dari seorang ibu. Kejayaannya menjadi ibu kepada anak-anaknya juga adalah dari tunjuk ajar dari seorang ibu. Penulis memohon doa restu dari ibunya semoga dia juga berjaya di dunia dan akhirat. Dan akhir sekali penulis memohon doa semoga Allah swt mengampunkan dosa ibunya dan menempatkannya di dalam Syurga.

Setinggi gunung seluas lautan
Bukan dapat jadi ukuran
Pengorbanan ibu tak ada batasan
Kasih sayangnya tetap berkekalan

            Pengorbanan seorang ibu amat bernilai dan tentulah tidak mampu dibayar upahna oleh anak. Penulis menganggap sekiranya di berikan kepada ibu segunung emas sekalipun tidak sama nilainya dengan jasa seorang ibu melahirkan anaknya. Dan penulis mengakhiri puisinya dengan sebuah doa semoga ibunya mendapat rahmat daripada Allah swt dan seterusnya di tempatkan ke alam Syurga.
 
Doaku untuk mu ibu
Agar ALLAH memberi restu
Atas segala jasa dan bakti mu
Pahala Syurga ganjaran untuk mu

            Secara keseluruhan nilai yang diterapkan disini ialah nilai amalan kasih sayang terhadap ibu yang banyak berkorban untuk membesarkan kita sehinggalah dewasa. Bersesuaian dengan pandangan Dwijaya bahawa sesuatu hasil karya itu akan hidup dengan gambaran perihal kehidupan manusia dan menimbulkan keinsafan kepada pembaca.




1.6       Aspek Struktur
           
Secara keseluruhan struktur yang dapat diperolehi menerusi sajak ini ialah bertemakan Kasih Sayang. Sajak ini juga membawa kepada persoalan untuk membalas jasa ibu akibat daripada rasa insaf terhadap pengorbanan ibunya.

            Dari sudut perwatakan pula berdasarkan kepada kejiwaan dan emosi. Penceritaan merujuk kepada rasa kasih sayang terhadap pengorbanan seorang ibu.

            Plot dalam sajak ini pula, merungkai kehidupan seorang ibu bermula dari kandungan ibu sehinggalah penulis dewasa. Dengan yang demikian plot cerita sajak ini berkembang secara tersusun.

Menurut Dwijaya, Dia membanding pengalaman manusia dan masyarakat dengan nilai-nilai utama manusia dan membuat ulasan tentangnya. Sastera mengesani manusia kerana persoalan yang dibincangkan sering kali menjadi persoalan yang dialami bersama.Perjalanan sesuatu plot cerita berkesinambungan dan mudah difahami

Melihat kepada struktur perjalanan ceritanya ia agak mudah difahami dan menggunakan gaya bahasa yang ringkas tetapi mempunyai pengertiaan yang mendalam. Dengan berlatarkan perjalanan masa, penulis mengakhiri sajaknya dengan doa dan harapan terhadap pengorbanan ibunya. Ini dapat disokong kuat dengan cara Dwijaya yang dalam kesedarannya, penyair menggalas kesusasteraan dan menghantarnya kepada manusia, kerana seseorang penyair perlu  memahami erti manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan.





Dharmawijaya dalam pandangannya tidak dapat dilihat secara mudah dengan pandangan sambil lalu pada lukisan bahasa sajak, tetapi ia terjalin dan berakar pada empat perkara besar iaitu, monolog pada diri, kesantunan bahasa, kesedaran kemanusiaan dan sentuhan kerohanian. Beliau misalnya sentiasa kembali pada akal budinya sebagai penyair yang sedar, bahawa kebijaksanaan dalam berfikir itu bukan semata-mata perlu diperlihatkan pada keras dan kritikalnya sesuatu idea atau tajamnya kata-kata, tetapi perlu juga disembunyikan di sebalik tirai gaya puitis agar kesan penceritaan sesuatu karya lebih realistik dan hidup dalam bentuk pembukuan.
           
1.7       Rumusan
           
            Sebagai rumusan jelasnya sajak ini merupakan sajak yang mudah difahami dan menjelaskan secara terbuka terhadap persoalan dan tema yang ingin disampaikan. Dengan penggunaan bahasa yang mudah difahami ia akan memberi impak secara terus kepada pembaca kerana gaya penceritaannya jelas menunjukkan tema yang ingin disampaikan kepada pembaca. Disini kita dapat melihat keinsafan penulis adalah juga memberi kesan kepada pembaca. Ini adalah kerana tanpa ibu kita tidak akan wujud di dunia. Persoalan hidup dan Karya yang berkesan adalah karya yang di dalamnya mengungkapkan pelbagai  mesej dan pandangan kepada khalayaknya”. (Dharmawijaya: 2003).Secara keseluruhan berdasarkan plot dan perjalanan cerita dalam sajak ini menjelaskan bahawa kehidupan manusia penuh dengan pelbagai cabaran, pahit dan manis kehidupan yang digarapkan melalui perjalanan yang disalurkan melalui hasil karya sastera sama ada moden, klasik dan sebagainya. Menurut beliau , penyair yang baik selalu cuba menilai, merenung dan mencari jawapan untuk masalah masyarakatnya. Dia membanding pengalaman manusia dan masyarakat dengan nilai-nilai utama manusia dan membuat ulasan tentangnya. Sastera menghasilkan catatan kehidupan manusia kerana persoalan yang dibincangkan sering kali menjadi persoalan yang dialami bersama.



Rujukan

Asmah Hj. Omar. Kesantunan Bahasa. Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris, 2002.

Atmazaki. Analisis Sajak: Metodologi dan Aplikasi. Bandung: Penerbitan Angkasa, 1993.

Dharmawijaya. Derita Buana. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1992.


Shamsuddin Jaafar (penyusun). Wajah: Biografi Penulis. (Edisi Ketiga). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005.




[1] Hashim Awang,1985:2
[2] A.Ghafar Ibrahim, 2002